Kasus cacar monyet telah teridentifikasi di Indonesia. Berbagai gejala pun dapat ditimbulkan, termasuk munculnya ruam – yang menjadi indikasi utama. Selain itu, ada pula deretan penyakit komplikasi yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Menkes Budi Gunadi Sadikin memprediksi cacar monyet tidak mengakibatkan situasi fatal atau kematian. Namun, tidak menutup kemungkinan pasien mengalami komplikasi penyakit, sama seperti Covid-19.

Komplikasi cacar monyet dapat menyerang ke berbagai area tubuh atau organ. Namun, yang paling terlihat – dan paling awal muncul, yaitu di bagian kulit.

Berikut ini komplikasi cacar monyet yang perlu diwaspadai.

 

 

Ruam Kulit

Credit Image - health.kompas.com

Komplikasi awal akan muncul di seputaran kulit berupa infeksi kulit sekunder atau ruam. Ruam akan muncul pada wajah dan tangan serta anggota gerak tubuh bagian atas. Ingat, monkeypox berbeda dengan cacar air atau infeksi kulit lainnya. Ruam biasanya paling sering muncul di anggota gerak tubuh atas, tangan, lalu wajah.

Selain itu, ruam kadang bisa berupa lesi atau benjolan berisi cairan. Saat cairan sudah keluar, benjolan mengempis lalu mengering dengan sendirinya. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit komplikasi cacar monyet.

 

Radang Paru

Dari bagian kulit, komplikasi bisa berlanjut ke area pernapasan. Penyakit komplikasi cacar monyet bisa berupa pneumonia atau radang paru. Studi menemukan virus cacar monyet akan meningkatkan suatu jenis protein yang berhubungan dengan peradangan berat pada paru.

Saat jumlah protein melonjak, jaringan paru akan membengkak dan terlubrikasi. Studi lain yang diterbitkan Molecular & Cellular Proteomics juga menemukan hal serupa. Cacar monyet bisa memicu peradangan paru berat.

 

Radang Otak

Credit Image - halodoc.com

Ensefalitis atau radang otak juga merupakan komplikasi cacar monyet yang ditakuti. Seperti dilansir dari Mayo Clinic, radang otak bisa muncul tanpa gejala atau diawali gejala mirip flu ringan misalnya, sakit kepala dan demam.

Saat gejala makin berat, pasien akan mengalami kebingungan, kejang atau masalah gerakan, masalah penglihatan dan pendengaran.

 

Sepsis

Puncak dari komplikasi cacar monyet adalah sepsis. Sepsis merupakan respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Sepsis akan memicu kerusakan jaringan, kegagalan organ dan kematian. Sepsis hingga kematian jadi penyakit komplikasi cacar monyet paling serius. Sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan guna mencegah penularan.

Menurut Prasetyadi, kunci pencegahan cacar monyet ada pada PHBS atau Perilaku Hidup Bersih Sehat. PHBS antara lain, mencuci tangan, menjaga kebersihan makanan, serta memasak bahan pangan hingga matang.

 

Gejala Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai

Credit Image - news.llu.edu

Pada manusia, gejalanya mirip dengan gejala cacar (smallpox), tetapi lebih ringan. Yang membedakan, yaitu cacar satu ini disertai dengan pembengkakan di kelenjar getah bening. Pembengkakan tersebut tidak terjadi pada kasus smallpox.

Ada pun masa inkubasi virus biasanya terjadi berkisar 5-21 hari. Tetapi, orang yang sudah terinfeksi virus smallpox akan menunjukkan gejalanya setelah 6 sampai 16 hari setelah paparan terjadi.

Gejala cacar monyet dimulai dengan:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kedinginan
  • Kelelahan
  • Ruam
  • Muncul lesi pada kulit

Kelainan kulitnya berupa lenting, diikuti dengan bintil bernanah, dan berakhir dengan keropeng. Lokasinya biasanya dimulai di wajah lalu menyebar secara sentrifugal ke area ekstremitas (anggota gerak), kemudian ke telapak tangan dan telapak kaki. Mukosa juga bisa terkena, seperti mukosa mulut, mata, kelamin, dan perianus.

 

Langkah Pencegahan yang Perlu Dilakukan

Kasus cacar monyet sudah ditemukan di Indonesia, lantas apa yang perlu dilakukan guna menghindari infeksi virus ini? Maka, pastikan kamu terus menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.

Berhati-hatilah ketika melakukan kontak dengan hewan – apalagi jika hewan tersebut sakit atau mati di lokasi yang ditemukan kasus virus monkeypox, hindari kontak dengan benda yang pernah terkontaminasi dengan hewan yang sakit, serta rutin mencuci tangan dengan bersih.

Selain menjaga kebersihan diri, mencegah infeksi virus penyebab penyakit juga harus dilakukan dengan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, dimulai dari mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan mencukupi asupan vitamin serta mineral.

Kedua nutrisi tersebut dapat kamu peroleh dari menu makanan harian – dan dilengkapi dengan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap. Nah, kamu direkomendasikan untuk meminum multivitamin dari Enervon secara rutin, ya.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat meminum , atau Enervon-C Effervescent yang memiliki kandungan vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Untukmu yang punya segudang aktivitas di luar rumah, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus mengoptimalkan imunitas tubuhmu.

Dan kedua multivitamin ini pun dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Yuk, segera dapatkan produk Enervon pilihan kamu dengan mengunjungi official store-nya di sini, ya!

 

Jadi, itulah deretan komplikasi dari cacar monyet yang patut diwaspadai. Untuk menghindari risiko infeksinya, lakukan terus langkah pencegahan!

 

 

Featured Image – verywellhealth.com

Source – cnnindonesia.com