Beberapa waktu kemarin, ada sebuah informasi yang berisi peran penting antibodi bagi tubuh di saat pandemi Covid-19. Informasi tersebut banyak tersebar di aplikasi pesan singkat Whatsapp.

Credit: everydayhealth.com

Berikut ini isi pesan tersebut:

Banyak orang nggak sadar pentingnya "antibodi" stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran. Harusnya kita lebih panik kalau "antibodi" hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari.

  • Virus itu hanya bisa dikalahkan oleh "antibodi"
  • "Antibodi" yang di dalam tubuh itu seperti pabrik, kadang banyak kadang sedikit.
  • Supaya produksi "antibodi" banyak, konsumsi vitamin C dan E setiap hari, serta berjemur sinar matahari pagi.
  • Virus itu tidak mungkin dihindari, jadi pasti selalu ada. Contohnya kalau bersin, bisa dipastikan ada virus disitu. Bersin indikasi tubuh menolak.
  • Kalau berhasil tembus ke hidung dekat tenggorokan, tubuh akan batuk, tanda menolak.
  • Kalau masih tembus juga, baru demam. Kalau masih tembus juga, barulah "antibodi" keluar dari pabrik untuk melawan virus.
  • Kelemahan virus itu sama sabun. Kalau ngga ada hand sanitizer, pake sabun apa saja bisa bahkan sabun cuci piring juga bisa. Dalam 3-5 menit, virus akan mati sama sabun.
  • Selama 14 hari "antibodi" kita akan merekam virus ini dan disimpan dalam “sel memori” di otak.
  • Jadi kalau kita sembuh dan suatu saat kena corona lagi, sel memori ini akan aktif dalam 24 jam (ngga perlu menunggu 14 hari lagi).

Lalu, benarkah sejumlah klaim tersebut?

Hoaks dan Fakta

Dalam informasi tersebut, ada bagian yang menyatakan “antibodi hilang dari tubuh” tapi faktanya, antibodi akan terbentuk secara otomatis, jika ada benda atau materi asing masuk ke tubuh. Entah itu berupa virus, racun, atau bakteri.

Poin pertama - virus hanya dapat dikalahkan antibodi

Klaim ini benar jika virus sudah masuk ke dalam tubuh. Namun sebelum masuk tubuh, virus juga dapat dihilangkan dengan mencuci tangan. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Selain cuci tangan, vaksin juga dapat menangkal virus. Pemberian vaksin ini dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi terhadap penyakit tertentu.

Poin kedua - antibodi jumlahnya bisa banyak dan sedikit di dalam tubuh

Hal ini benar. Karena, kekebalan tubuh seseorang bisa turun kapan saja dan ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Imun tubuh perlu dijaga dengan menjalani pola hidup sehat, yaitu mengonsumsi makanan bernutrisi, olahraga secara rutin, tidur yang cukup, dan minum air putih 8 gelas sehari.

Poin ketiga - vitamin C dan vitamin E, serta berjemur dibawah matahari pagi dapat memproduksi antibodi yang banyak

Meskipun vitamin C sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh, namun ada nutrisi lainnya yang perlu kamu penuhi seperti vitamin A, vitamin B Kompleks, vitamin D, zat besi, zinc, dan selenium yang juga penting untuk melawan infeksi. Meningkatkan nutrisi dapat membantu kerja sistem imun agar lebih optimal.

Credit: tribunnews.com

Poin keempat -  virus tidak dapat dihindari dan jika bersin maka bisa dipastikan virus ada disitu.

Sebagian dari informasi ini benar. Namun, sebenarnya bersin merupakan mekanisme tubuh untuk menolak virus. Saat beraktivitas di luar ruangan, udara yang tercampur dengan debu dan kotoran akan terhidup oleh hidung.

Saat menyentuh bulu hidung, otak akan menerima sinyal dari sel saraf dan segera memproduksi histamine yang membuat hidung terasa gatal, dan kemudian kita akan bersin. Terkadang, akan ada cairan yang dikeluarkan bersama bersin yang membawa partikel kotoran di dalam hidung.

Tetapi, bersin tidak hanya disebabkan karena ada debu atau kotoran, bisa juga disebabkan karena hal lainnya seperti infeksi saluran pernapasan akibat flu atau karena alergi.

Poin kelima - jika virus berhasil masuk ke tenggorokan, tubuh akan batuk untuk menolak

Hal ini juga benar. Karena batuk merupakan respons tubuh sebagai sistem pertahanan untuk mengeluarkan zat dan partikel dari saluran pernapasan, sehingga dapat mencegah benda asing masuk ke saluran napas.

Poin keenam -  jika virus tetap masuk, akan terjadi demam sebagai perlindungan tubuh. Kemudian jika tembus, antibodi akan turun tangan

Faktanya, demam merupakan respons tubuh terhadap penyakit. Demam sebenarnya merupakan salah satu cara sistem imun tubuh memerangi infeksi.

Credit: wellandgood.com

Poin ketujuh - virus lemah dengan sabun, bahkan dengan sabun cuci piring sekalipun.  Dalam 3-5 menit, virus akan mati sama sabun

Klaim ini benar adanya. Namun, mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik sudah cukup untuk membunuh virus yang menempel di tangan.

Poin kedelapan, Selama 14 hari antibody akan merekam virus dan disimpan di memori sel otak.

Informasi ini hampir benar. Dalam sistem imun terdapat memory cells atau B-cells. Ketika pertama kali berhadapan dengan virus, tubuh butuh 15 hari untuk membentuk antibodi yang cukup. Dengan bantuan memory cells, tubuh akan mengenali virus tersebut, sehingga jika nanti kita terinfeksi virus yang sama, maka tubuh akan memproduksi antibodi dalam waktu yang lebih singkat, yaitu 5 hari.

Tubuh juga memproduksi antibodi 100 kali lebih banyak dari pertama kali. Semakin cepat tubuh membuat antibodi, semakin cepat pula virus dihancurkan. Dengan bantuan memory cells, tubuh dapat membunuh virus sebelum manusia merasa sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh.

Poin kesembilan - sel memori akan aktif dalam 24 jam sehingga tidak perlu menunggu hingga 14 hari

Klaim ini salah. Untuk dapat meningkatkan sistem imun, tubuh juga memerlukan berbagai nutrisi seperti vitamin C, vitamin B Kompleks, vitamin E, vitamin D, serta mineral penting, seperti zat besi, zinc, dan selenium.

 

 

Featured Image - drhealthblog.com.au

Source - tirto.id